[Kanal Berita IPANI] International Childhood Cancer Day (ICCD) atau Hari Kanker Anak Internasional diperingati pada tanggal 15 Februari setiap tahunnya. Sebuah kampanye kolaboratif yang dimulai sejak tahun 2002 secara global ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker anak dan tantangan-tantangannya yang unik, sekaligus menunjukkan dukungan kepada anak-anak dan remaja yang terkena kanker, penyintas kanker, dan keluarganya.

Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan jumlah kematian tertinggi di dunia yang bisa menyerang anak-anak. Pada tahun 2021, WHO mencatat setiap tahun diperkirakan 400.000 anak menderita kanker dengan jenis kanker anak yang paling umum termasuk leukemia, kanker otak, limfoma dan tumor padat, seperti neuroblastoma dan Wilms tumor.

Berdasarkan data dari Global Burden OF Cancer (GLOBOCAN) yang dirilis oleh WHO menyebutkan jumlah kasus dan kematian akibat kanker sampai dengan tahun 2018 sejumlah 18,1 juta kasus dan 9,6 juta kematian.

Pada tahun 2023, Hari Kanker Anak Internasional mengusung tema #throughtheirhands, berfokus untuk memberikan penghargaan kepada keluarga dan caregiver yange juga memberikan pengaruh positif terhadap anak-anak dan remaja pejuang kanker.

Ikatan Perawat Anak Indonesia (IPANI) selalu siap berkolaborasi dalam meningkatkan pelayanan kanker anak dan remaja di Indonesia. Penghargaan kepada keluarga dan care giver atas keterlibannya dalam pengobatan, kondisi sakit, dan hospitalisasi pada anak kanker perlu diberikan oleh perawat anak dan tenaga kesehatan lainnya karena mereka adalah mitra dalam perawatan anak kanker.

Perawat Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Ati Atmawati, S.Kep., Ns. mengatakan distres selama pengobatan tidak hanya dialami anak, tetapi dialami juga oleh orang tua anak sebagai care giver utama. Semoga para orang tua anak kanker di Indonesia tetap bahagia, tetap semangat dan mendapatkan hidup yang berkualitas dalam menjalani hari harinya bagi para survivor kanker.

“Bagi para jiwa jiwa yang hebat, orang tua, kakek – nenek, kaka – adek, paman – bibi atau siapapun yang memberikan waktu dan hidupnya dalam mendampingi dan merawat anak atau saudara tersayangnya dalam berjuang melawan kanker, jangan lelah, tetap kuat dan optimis” tandasnya.

Keluarga pasien anak kanker yang dirawat di RSHS Bandung, orang tua dari Ravindra mengatakan bersyukur alhamdulillah selama berobat ke RSHS terutama di rawat di ruang Kenanga2, perawat sangat care, tidak hanya peduli pada anak tetapi juga kepada orang tuanya.

“Saya berharap perawat anak dapat mempertahankan pelayanan yang penuh totalitas dan saya sangat berterima kasih atas bantuan dan pertolongan perawat selama perawatan di RS” tambahnya. [Sisinfokom PP IPANI]

*foto dan nama pasien telah mendapat ijin posting dari keluarga